AC dan DC

Tidak dapat dipungkiri listrik sangat berguna bagi kehidupan. Manusia akan mengalami kesulitan hidup yang cukup serius manakala satu hari saja listrik di seluruh dunia ini harus dimatikan. Boleh dikatakan listrik merupakan kebutuhan primer kehidupan manusia, mengingat hampir semua kegiatan manusia membutuhkan listrik.

Pengertian AC dan DC

AC merupakan singkatan dari Alternating Current. Arus AC adalah arus listrik yang nilainya berubah terhadap satuan waktu. Arus ini dapat pula disebut dengan arus bolak-balik. Listrik arus bolak-balik dihasilkan oleh sumber pembangkit tegangan listrik yang terdapat pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Pada umumnyalistri arus bolak-balik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai penerangan rumah (lampu) dan keperluan rumah tangga seperti kipas angina, setrika, dan lain-lain.

Sementara itu, DC merupakan singkatan dari Direct Current. Arus DC adalah arus listrik yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu. Arus ini dapat pula disebut dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah baterai dan akumulator (accu). Karena itulah listrik banyak digunakan untuk alat elektronik, control, automotive, dan lain-lain.

Secara umum, arus searah (DC) tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan arus bolak-balik (AC). Efek AC pada tubuh manusia sangat tergantung kepada kecepatan berubahnya arus (frekuensi), yang diukur dalam satuan siklus/detik (hertz). Arus frekuensi rendah (50-60 hertz) lebih berbahaya dari arus frekuensi tinggi dan 3-5 kali lebih berbahaya dari DC pada tegangan (voltase) dan kekuatan (ampere) yang sama. DC cenderung menyebabkan kontraksi otot yang kuat, yang seringkali mendorong jauh/melempar korbannya dari sumber arus.

Proses terjadinya Sengatan pada Tubuh Manusia

Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron secara berantai dari setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya. Atom adalah bagian terkecil dari sutu unsur, sedangkan unsur ialah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Atom dalam tubuh manusia berarti bagian terkecil dari unsur-unsur yang menyusun tubuh manusia. Perlu diketahui pula bahwa elektron ialah penyusun atom yang bermuatan negatif. Arus listrik merupakan aliran elektron.

Lampu di rumah-rumah bisa menyala karena ada elektron yang diberi jalan melewati dan memanaskan kawat pijar di dalam bola lampu hingga menyala. Semua arus listrik akan menjalani siklus mulai dari tempat pemberangkatan listrik di pembangkit listrik lalu melewati alat-alat listrik di rumah-rumah, dan kemudian berakhir di tanah/bumi (ground). Seperti yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya bahwa tubuh manusia merupakan konduktor sehingga apabila sala satu anggota tubuh menyentuh listrik dan anggota tubuh lain menyentuh tanah (ground), maka akan mengalir arus listrik melalui tubuh. Tubuh manusia merupakan jalan tercepat bagi arus listrik untuk mencapai ground. Apabila terdapat hambatan dalam tubuh, maka sebagian energi untuk perpindahan elektron tersebut berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami merupakan akibat perpindahan elektrin yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.

Perbandingan Bahaya Listrik Arus AC dan DC

Pada dasarnya segala bentuk sengatan listrik berbahaya. Namun tidak banyak yang paham betul mana yang lebih berbahaya antara arus AC dan DC. Sebelum menjawab hal tersebut, ada baiknya bila menyimak beberapa pendapat tentang tingkat bahayanya kedua jenis arus tersebut.

Pendapat pertama mengatakan bahwa arus DC lebih berbahaya. Misalnya seseorang tersengat listrik dengan tangan 200 volt pada arus AC. Arus AC merupakan arus bolak-balik/naik-turun sehingga suatu saat akan mencapai tegangan O volt selama siklusnya. Pada saat itulah bagian tubuh yang tersengat dapat melepaskan diri dari konduktor yang membuat tubuh tersengat. Sedangkan arus DC merupakan arus searah, artinya tegangan yang lewat akan stabil pada nilai 200 volt dan tidak akan pernah mencapai angka 0 volt, karena itulah tubuh tidak memiliki kesempatan untuk melepaskan diri sehingga hal ini akan lebih berbahaya bagi tubuh manusia. Namun, jika frekuensi arus AC tinggi, tubuh akan sulit merasakan siklus dimana tegangan AC mencapai 0 volt.

Pendapat yang kedua mengatakan bahwa arus AC lebih berbahaya 3-5 kali lipat dibandingkan arus DC pada tegangan yang sama. Ketika tersengat listrik arus DC otot cenderung akan berkontraksi sehingga mampu melepaskan diri dari hubungan. Sedangkan pada arus AC, arus berbalik arah 50 kali per detik sehingga otot tidak mampu berkontraksi satu arah, tetapi justru bolak-balik dan cenderung menjadi kejang pada titik hubungan, selama korban masih sadar hubungan tidak akan bisa lepas.

Ditinjau dari kapasitas terjadinya kasus tersengat listrik, arus AC cenderung lebih berbahaya dibandingkan arus DC. Selama ini lebih banyak orang yang tersengat arus AC (listrik rumah) dari pada arus DC. Namun, pendapat tersebut tidak berlaku lagi jika tegangan yang dimiliki suatu aliran listrik bernilai kecil. Sesuai pendapat yang pertama tentu arus DC lebih berbahaya pada kondisi ini.

Prosudur K3 dalam Kelistrikan

Sementara menunggu pertolongan datang, ikuti langkah-langkah ini:
1. Lihat dulu! Jangan sentuh! Tubuh korban mungkin masih teraliri listrik. Menyentuh korban akan menjadikan  anda korban berikutnya.
2. Jika mungkin, matikan sumber listriknya dulu. Jika tidak bisa, jauhkan sumber listrik dari korban dan penolong dengan menggunakan benda-benda non konduktif, misalnya kayu atau plastik (pastikan benda-benda tersebut dalam keadaan kering).
3. Cek tanda-tanda sirkulasi darah pada korban (pernafasan, batuk, atau gerakan tubuh). Jika tidak ada, segera mulai lakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation). “ yaitu suatu teknik menyelamatkan nyawa yang digunakan ketika pernafasan atau detak jantung seseorang terhenti baik dengan cara memompa jantung atau dengan napas buatan.”
4. Cegah shock, Baringkan korban dan jika mungkin posisikan kepala korban sedikit lebih rendah dari pinggang, dan naikkan kakinya.
PENCEGAHAN

  •   Jauhkan kabel listrik dari jangkauan anak-anak
  •   Gunakan pengaman pada colokan listrik
  •   Ajarkan kepada anak-anak mengenai bahaya dari listrik
  •   Ikuti petunjuk pabrik jika menggunakan alat-alat elektronik
  •   Hindari pemakaian alat listrik pada keadaan basah
  •   Jangan pernah menyentuh alat listrik ketika sedang memegang keran atau pipa air
  •   Untuk menghindari sambaran petir sebaiknya tidak berada di tempat terbuka (lapangan) dan segera     mencari tempat perlindungan selama hujan turun (tetapi jangan berada dibawah pohon atau       pelindung    yang terbuat dari logam). Segera tinggalkan kolam renang, berada di dalam mobil akan   lebih aman.

Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan AC dan DC antara lain:

  1. Arus AC (bolak-balik) adalah arus listrik yang nilainya berubah-berubah terhadap satuan waktu. Sedangkan arus DC (searah) adalah arus listrik yang nilainya tetap terhadap satuan waktu.
  2. perbedaan listrik arus AC dan DC dapat dilihat melalui bentuk gelombang dan metode penggunaannya.
  3. baik listrik arus AC maupun DC sama-sama berpotensi untuk menyengat tubuh manusia yang lalai dengan efek yang berbeda-beda sesuai faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  4. listrik arus AC lebih berbahaya dari pada arus DC. Namun, pendapat ini tidak berlaku jika nilai tegangan aliran listrik yang terjadi kecil.