Evolusi Sistem Komunikasi Seluler

DEFINISI SELULER

Seluler adalah suatu sistem komunikasi yang dapat memberikan layanan telekomunikasi baik data, voice, maupun video dimana akses pelanggannya dapat dilakukan dalam keadaan bergerak. Dengan adanya konsep seluler ini maka pengguna dapat melakukan hubungan komunikasi dengan pengguna lain tanpa harus bergantung pada media fisik (contoh : kabel) yang dapat membatasi kegiatan mobilitas.

asasas
dikutip dari https://www.academia.edu/3657786/SELULER

 

Seluler sendiri terbentuk dari kata ‘cell’ yang berarti beberapa wilayah cakupan (sel) kecil-kecil. Dengan adanya pembagian sel itu tadi maka pengguna dapat melakukan komunikasi tanpa khawatir terjadi suatu pemutusan saat melakukan hubungan komunikasi itu sendiri. Pembagian wilayah dalam beberapa sel disebut juga cluster, dalam sistem komunikasi seluler cluster tersebut ada beberapa macam diantaranya 4, 7, dan 12 sel dalam cluster.

KONSEP SELULER

Teknologi seluler yang berkembang saat ini memiliki beberapa karakter, antara lain:
(1) Transmisi tanpa lewat kabel melainkan dengan gelombang radio. Transmisi sinyal seluler dapat berupa hubungan antar BTS ke MSC atau lewat satelit secara berkala bergantung pada jarak antar penggunanya.
(2) Terdapat sistem kompresi digital untuk mempercepat proses transmisi data. Dengan adanya kompresi digital tersebut maka data dapat tersampaikan secara lebih cepat dan aman tanpa memerlukan bandwidth yang terlalu besar.Kelemahannya adalah kemungkinan data untuk crash lebih besar akibat adanya proses kompresi.
(3) Fleksibilitas dalam pergerakan oleh pelanggan sehingga dapat lebih bebas melakukan komunikasi tanpa dibatasi oleh jarak dan posisi, tidak seperti PSTN.
(4) Mempercepat pelayanan karena tidak bergantung pada instalasi dan maintenance kabel.
(5) Hubungan bermula dari Mobile Station (MS), BTS, BSC, MSC, PSTN.
(6) Adanya pembagian sel-sel area dalam suatu wilayah yang berkisar antara 1-12 km coverage area untuk tiap sel.
(7) Beberapa kelemahan komunikasi seluler antara lain karena alokasi bandwidth frekuensi yang tersedia terbatas, interferensinya tinggi, serta jarak akses yang terbatas.
(8) Komponen dasar seluler adalah sel, MSC, dan MS

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI SELULER

 

1. Generasi Pertama (1G)
Teknologi yang diusung pada generasi awal adalah sebagian besar menggunakan sistem analog. Sistem analog ini dapat dengan mudah didengarkan oleh orang lain diudara. Selain itu kecepatannya pun rendah (low-speed) dan percakapan sebagai trafik utamanya. Pada generasi ini yang terkenal adalah AMPS yang dikembangkan oleh Bell Labs USA pada tahun 1970. Teknologi AMPS menggunakan modulasi frekuensi sebagai mekanisme transmisi dan beroperasi pada pita frekuensi 800 MHz. AMPS kemudian menjadi standar komunikasi di seluruh dunia. Beberapa standard dari ponsel generasi pertama yaitu NMT (Nordic Mobile Communications), AMPS (Analog Mobile Phone System), ETACS (Extended Total Access Telecommunication Service), Hicap, CDPD, Mobitex, dan DataTac.

2. Generasi Kedua (2G)
Untuk generasi kedua ini, semua standar sistem telekomunikasi yang digunakan adalah untuk aplikasi komersial dan informasi sudah berbentuk digital. Untuk basis teknologi generasi kedua ini menggunakan TDMA (Time Division Multiple Access) dan CDMA (Code Division Multiple Access). Sistem yang menggunakan TDMA adalah IS-136 dan GSM. Rancangan utama dari sistem ini adalah untuk mendukung aliran suara berbentuk circuit-switched, pada perkembangannya sistem ini mampu pula mendukung paket data circuit-switched dan Iayanan pesan dengan menggunakan Short Message Service (SMS). Untuk kecepatan datanya sendiri dikategorikan rendah – menengah. Beberapa standar 2G adalah GSM, iDEN, D-AMPS, IS-95, PDC, CSD, PHS, GPRS, HSCSD, dan WiDEN.

3. Generasi Transisi (2.5G)
Generasi Transisi ini mungkin terdengar aneh, akan tetapi memang diberlakukannya generasi ini karena adanya tuntutan kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan tentunya juga dengan biaya yang murah. Teknologi generasi ini pada umumnya dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan dari sistem standar pada 2G dimana implementasinya diperlakukan sebagai proses upgrade terhadap jaringan 2G. Sehingga teknologi ini dikelompokkan menjadi generasi 2.5G. Sistem teknologi CDMA pada generasi ini yaitu IS-96 dengan kecepatan yang lebih tinggi dan meliputi teknologi HSCSD (High Speed Circuit Switched Digital), GPRS (General Packet Radio System), EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.

4. Generasi Ketiga (3G)
Inilah generasi yang ada sebagai trend saat ini dimana komunikasi dua orang bukan hanya melalui suara, tetapi juga dapat bertatap muka secara langsung dan realtime/live. Pada tahun 1985, International Telecommunication Union (ITU) menentukan versi untuk suatu sistem seluler generasi ketiga (3G), pada saat pertama disebut Future Public Land Mobile Telecommunication System (FPLMTS) dan kemudian dinamai Internasional Mobile Telecommunication-2000 (IMT-2000). ITU menyusun tujuan dari proyek IMT-2000 dan mengalokasikan rentang frekwensi global. Pencabangan teknologi 3G dibagi menjadi dua yaitu GSM (Global System for Mobile Communication) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project (3GPP) dan GPRS yang dipelopori oleh 3G Partnership Project (3GPP 2). Memang kita harus menyadari implementasi teknologi 3G di negara kita masih belum memadai dan kalah dengan negara Jepang dan Korea yang telah berhasil mengimplementasikan teknologi 3G dengan baik. Untuk Evolusi 3G dimulai dari negara Jepang yang pertama kali memperkenalkan teknologi 3G secara nasional dan bahkan transisi secara nasional dicapai pada tahun 2006. Setelah jepang negara Korea adalah sebagai pengadopsi pertama teknologi 3G dan secara nasional, transisi teknologi ini dicapai pada tahun 2004.

5. Generasi Keempat (4G)
Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps,30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G.Kecepatan akses tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier.Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan. Menurut 4G working group, infrastruktur dan terminal 4G akan mempunyai standar dari 2G sampai 3G. Infrastruktur 4G hanya akan berbasis Internet (Packet Data) dan sistem 4G akan menjadi platform terbuka (open) sehingga memudahkan inovasi masuk ke dalamnya. Beberapa standar yang mendekati 4G adalah WiMAX, WiBro, 3GPP Long Term Evolution, dan 3GPP2 Ultra Mobile Broadband.

PERBANDINGAN TEKNOLOGI SELULER

asasas
dikutip dari http://www.slideshare.net/kemkominfo/buku-saku-data-dan-tren-tik-2014?from_action=save

Sumber :