Instalasi Listrik

Pada saat sekarang kebanyakan orang hanya bisa mengerti dengan apa itu instalasi,sedangkan mereka tidak tau bagaimana cara aturan dan pemakaian yang benar. Sehingga hal itu menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap cara dan penggunaan instalasi listrik. Mereka tidak tau bagaimana bahaya dari itu semua,dan bagaimana seharusnya sikap dalam menghadapi instalasi listrik tersebut. Oleh sebab itu dalam pembahasan kali  ini, akan menjelaskan bagaimana instalasi listrik itu seharusnya, dan cara penggunaannya.

Dasar – Dasar Instalasi Listrik

Standarisasi dan Persyaratan

Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain mengenai

  1.  Ukuran , bentuk dan mutu barang.
  2.  Cara menggambar dan cara kerja

Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan.

– Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dn alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.

– Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.

Peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga.

  1. Semua alat hubung dan perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
  2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan.
  3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt terhadap tanah.
  4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung, untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko.
  5. Setiap golongan penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.

Pengawasan dan tanggung jawab.

Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain ditentukan sebagai berikut.

  1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang PLN setempat.
    Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
  2. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
  3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik.
  4. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
  5. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
    7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
    8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik meliputi :

  1. Tanda-tanda.
  2. Peralatan listrik yang dipasang.
  3. Cara pemasangannya.
  4. Polaritasnya.
  5. Pentanahannya.
  6. Tahanan isolasi.
  7.  Continuenitas rangkaian.

Skema Instalasi Listrik

Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan. Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu penyerahannya dan sebagainya.

Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat.

Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang diperlukan yaitu :

Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN.

A) Gambar Instalasinya meliputi :

– Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan, misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.

– Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.

– Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan.

– Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang

instalasi-rumahperencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak

B) Diagram instalasi garis tunggal meliputi :

– Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap komponen.

– Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya.

– Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.

– System pentanahannya.

instalasi-rumah-2diagram garis tunggal

C) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya :

– Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.

– Cara pemasangan alat-alat listriknya

– Cara pemasangan kabelnya.

– Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.

instalasi-rumah-3

Komponen listrik pada rumah tinggal

  1.  BARGAINSER
    Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

kwh-meter-1-ph

Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:

  • MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti.
  • Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour).
  • Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.

 

  1. PENGAMAN LISTRIK

mcb-1804

Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:

  • Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.
  • Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .

 

  1. SAKELAR

Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.

 sakelar-tunggal-dan-sakelar-majemuk

Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:

  • Sakelar bertegangan rendah.
  • Sakelar tegangan menengah.
  • Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.
  • Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :
  • Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.
  • Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:

  • Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.
  • Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.

Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
  • Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.

 

  1. STOP KONTAK

out-let-listrik

Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

  • Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
  • Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.

Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:

  • Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
  • Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
  1. STEKER

Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:

steker-listrik
> Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.
> Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

  1. KABEL

jnis kable listrik

Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:

  • NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.
  • NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.
  • NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.
  • NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.

Komponen listrik pada bangunan gedung

Berdasarkan sumber energinya, sistem kelistrikan pada bangunan gedung dibagi menjadi dua sumber yaitu Sumber Listrik dari PLN dan Sumber Listrik dari Genset, di mana sumber listrik gedung ini memprioritaskan PLN sebagai sumber utama dan genset sebagai cadangan (back up). Bagian-bagian dari sistem kelistrikan pada bangunan gedung antara lain :

  • Kubikal Tegangan Menengah

mvdp-1Gambar 1. Kubikal Tegangan Menengah

Kubikal (Panel) Tegangan Menengah atau Medium Voltage Distribution Panel (MVDP) adalah panel yang berfungsi sebagai pemutus (PMT) dan pemisah (PMS) daya listrik dari PLN. MVDP pada umumnya terdiri dari circuit breaker (CB) dan disconnection switch (DS) untuk tegangan menengah. Daya listrik yang telah melalui MVDP kemudian didistribusikan ke Transformator Step Down.

  • Transformator (Trafo) Step Down

trafoGambar 2. Trafo Step Down (Tegangan Menengah ke Tegangan Rendah) Merk Starlite

Transformator (Trafo) Step Down berfungsi untuk menurunkan tegangan, dalam hal ini menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah. Trafo step down menurut lokasi pemasangannya dibedakan menjadi dua, yaitu trafo tipe pasangan luar (outdoor) dan trafo tipe pasangan dalam (indoor).

Trafo tipe outdoor pada umumnya dipasang di gardu tiang listrik, pada jaringan distribusi listrik. Sedangkan trafo tipe indoor, dipasang / dilokasikan di ruangan khusus infrastruktur listrik untuk bangunan gedung tertentu (pabrik, hotel, rumah sakit, dan lain-lain). Trafo step down langsung terhubung dengan kubikal tegangan menengah dan panel utama tegangan rendah.

 

  • Genset (Generator Set)

Sumber energi listrik selain PLN berasal dari unit Generator Set (genset). Generator Set (genset) berfungsi sebagai pensuplai daya listrik cadangan yang dapat bekerja apabila daya listrik utama dari PLN terputus.

Genset terhubung dan dikontrol dengan Panel Kontrol Genset (PKG). PKG terhubung dengan unit Panel Utama Tegangan Rendah (LVMDP). PKG akan menghidupkan genset dan mensuplai tegangan ke LVMDP bilamana terjadi gangguan pada sumber PLN, sehingga akan memberikan pelayanan yang kontinyu terhadap ketersediaan sumber tenaga listrik dan diharapkan dengan sistem tersebut kehandalan sistem energi listrik akan terpenuhi.

genset-openGambar 3. Genset Tipe Open Merk Cummins

genset-silentGambar 4. Genset Tipe Silent Merk Perkins

  • Panel Utama Tegangan Rendah

Panel Utama Tegangan Rendah atau Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) berfungsi sebagai gerbang utama masuknya daya listrik ke suatu bangunan gedung. Pada LVMDP, dipasang circuit breaker utama untuk seluruh kebutuhan listrik bangunan gedung. LVMDP menerima daya listrik dari trafo dan/atau genset untuk selanjutnya didistribusikan ke panel-panel distribusi tegangan rendah.

Pada LVMDP, dipasang komponen-komponen proteksi listrik yang berfungsi melindungi seluruh peralatan listrik maupun elektronik dalam bangunan gedung terhadap gangguan-gangguan yang beresiko merusak peralatan; seperti petir, hubung singkat dan lain-lain.

lvmdpGambar 5. LVMDP / Low Voltage Main Distribution Panel (Panel Utama Tegangan Rendah)

 

  • Panel Distribusi

Panel distribusi adalah panel yang tersambung langsung dengan beban listrik, seperti lampu, kotak kontak, AC, dan lain-lain. Pada panel distribusi, dipasang satu circuit breaker berkapasitas besar sebagai pemutus utama, dan beberapa circuit breaker berkapasitas kecil sebagai pemutus yang dihubungkan langsung ke beban listrik.

Pada panel-panel untuk kebutuhan tertentu seperti pompa transfer air bersih dan motor-motor, dipasang komponen-komponen kontrol sesuai dengan kebutuhan.

panel-distribusi-sebelum-pengawatanGambar 6. Isi Panel Distribusi Listrik Sebelum Pengawatan (Pengkabelan)


Sumber :